Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara
keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan
kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila
tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan
pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi
hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan
sama oleh penerima pesan tersebut.
Komponen komunikasi
Komponen
komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi
adalah:
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat
berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1.Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang
lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat
simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2.Pesan (message)
itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui
telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
3.Komunikan (receiver)
menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang
diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak.
4.Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan
atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami
pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Sifat Komunikasi
Sebagian pakar menguraikan sifat komunikasi ada berbagai macam diantaranya adalah :
a.Tatap Muka (face to face)
Dalam berkomunikasi, biasanya
kesadaran kita akan lebih pada saat-saat yang khusus, seperti kita diuji
dengan ujian lisan oleh dosen kita atau ketika anda berdialog dengan
orang asing dengan bahasa asing dibandingkan dengan ketika anda bercanda
dengan teman atau kerabat kita di rumah. Pada saat seseorang tersenyum
maka itu dapat ditafsirkan sebagai suatu kebahagiaan, ketika orang itu
cemberut maka dapat ditafsirkan bahwa ia sedang ngambek. Ketika
seseorang diam dalam sebuah dialog itu bisa diartikan setuju, malu,
segan, marah, atau bahkan malas atau bodoh. Diam bisa diartikan setuju
seperti perlakuan Rasulullah saw. yaitu ketika ada seorang sahabat yang
menggosaok giginya ketika berwudhu, ini menunjukkan bahwa beliau setuju
dengan perlakuan sahabat tadi namun tidak dengan penegasan. Secara
implisit semua perlakuan manusia dapat memiliki makna yang akhirnya
bernilai komunikasi.
Komunikasi yang dilakukan di mana komunikator
berhadapan langsung dengan komunikannya memungkinkan respon yang
langsung dari keduanya. Seorang komunikator harus mampu menguasai
situasi dan mampu menyandi pesan yang disampaikan sehingga komunikan
mampu menangkap dan memahami pesan yang disampaikannya.
Diantara konteks komunikasi tatap muka (face to face) ini adalah :
1.Komunikasi interpersonal (interpersonal Communication)
Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain.
Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi
publik, dan komunikasi kelompok-kecil.
Komunikasi interpersonal termasuk:
-Pidato
-Komunikasi nonverbal
-Komunikasi bawah sadar
-penyimpulan
-parafrase
Memiliki komunikasi interpersonal yang baik mendukung proses-proses seperti:
-perdagangan
-konseling
-pelatihan
-bimbingan
-pemecahan konflik
Komunikasi interpersonal merupakan subyek dari beberapa disiplin
dalam bidang psikologi, terutama analisis transaksional.Komunikasi ini
dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi atau oleh kesombongan, sifat
malu, dll.
2.Komunikasi Kelompok (Group Communication)
1.Komuniasi kelompok kecil (small group communication)
Yaitu komunikasi yang dilakukan oleh seorang komunikator kepada sekelompok kecil orang sebagai komunikan.
2.Komunikasi Kelompok Besar (large group communication/public speaking)
Yaitu komunikasi yang dilakukan oleh seorang komunikator kepada
banyak orang sebagai komunikan yang tidak bisa dikenali satu-persatu.
Sering juga disebut pidato, ceramah, atau kuliah umum.
Biasanya
bersifat formal dan lebih sulit daripada komunikasi kelompok atau
antarpribadi, karena menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian,
dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang..
3.Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)
Yaitu komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi. Bisa bersifat
formal juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih
luas dan lebih besar daripada komunikasi kelompok.
b.Bermedia (mediated)
Dalam komunikasi, sekali andan mengirimkan
pesan, anda tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi
khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan itu sama sekali. Sifat
irreversible ini adalah implikasi dari komuikasi sebagai suatu proses
yang selalu berubah, sehingga kita harus berhati-hati pada saat
menyempaikan pesan kepada orang lain. Terutama pada saat kita
berkomunikasi yang pertama kali, kita harus berhati-hati karena kesan
pertama begitu berkesan bagi pendengar.
Terlebih saat seorang
komunikator melakukan komunikasi melalui madia cetak ataupun elektronik,
maka pesan yang disampaikan haruslah betul-betul diyakini kebenarannya
oleh dirinya dan masyarakat luas sebagai komunikan. Komunikasi yang
dilakukan dengan media menuntut seorang kominikan untuk mampu menguasai
teknologi komunikasi, juga keterampilan untuk berkomunikasi dalam bentuk
tulisan. Konteks komunikasi bermedia ini adalah :
1.Komunikasi Massa (Mass Communication)
Yaitu komunikasi yang dilakukan seorang komunikator melalui media
massa, baik cetak maupun elektronik yang ditujukan kepada sejumlah besar
orang yang heterogen, anonim, dan di banyak tempat. Bisa melalui :
-Pers
-Radio
-Televisi
-Film
-Surat Kabar
-Majalah
2.Komunikasi Medio (Medio Communication)
Yaitu komunikasi dengan menggunakan :
-Surat
-Telepon
-Pamflet
-Poster
-Dll
c.Verbal (verbal)
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan
pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada
untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
Komunikasi ini dapat berupa ucapan langsung dari komunikator (oral)
juga berupa pesan yang dikomunikasikan lewat tulisan oleh komunikator.
Komunikan dapat mendengar langsung pesan yang disampaikan dan juga dapat
membaca pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator dalam
komunikasi verbal ini. d.Nonverbal (non-verbal)
Komunikasi nonverbal
adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan
kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat,
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti
pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara
berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan
gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya
menggunakan definisi “tidak menggunakan kata” dengan ketat, dan tidak
menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya,
bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal
karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong
sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan
komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun
nonverbal.
Jenis-jenis komunikasi nonverbal
-Komunikasi objek
Seorang polisi menggunakan seragam. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi objek.
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang
sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini
dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering
lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu,
dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih
mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari
penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
-Sentuhan
Haptik
adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal.
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman,
sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.
Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan
atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu
perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
-Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal
meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya
aktifitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu,
serta ketepatan waktu (punctuality).
-Gerakan tubuh
Dalam
komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata,
ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya
digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk
untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu;
menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan;
untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk
melepaskan ketegangan.
-Vokalik
Vokalik atau paralanguage
adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu
yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada
bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara,
kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan
suara-suara pengisi seperti “mm”, “e”, “o”, “um”, saat berbicara juga
tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti
ini harus dihindari.
-Lingkungan
Lingkungan juga dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah
penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.
Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal
Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut
berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan
budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa,
dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak
mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat
biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan
keterpercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak
dapat dipercaya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengertian Korespondensi dan Surat
Pengertian Korespondensi dan Surat Korespondensi adalah penyampaian maksud melalui surat dari satu pihak kepad...
-
MACAM-MACAM PERSONIL KANTOR Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, personil dapat diartikan sebagai pegawai, anak buah atau awak. Ada...
-
SIFAT KOMUNIKASI 1. Tatap muka (face to face) komunikaasi yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih dengan cara komunikasi secara langsung (...
-
SUMBER DAYA DALAM MANAJEMEN PERKANTORAN Dalam dasar manajemen terdapat unsur-unsur manajemen yang dikenal dengan istilah the six M's ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar