Pendekatan-Pendakatan Manajemen Perkantoran
Beberapa pendekatan yang silakukan oleh manajer kantor adalah:
1. Pendekatan secara ilmiah
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang
diperoleh melalui metode ilmiah, pengetahuan mana telah dihimpun dan
diterima dalam hubungannya dengan penemuan atau pengertian tentang
kebenaran. Fakta-fakta yang menyusun bagian pengetahuan ini dinyatakan
oleh pernyataan-pernyatan atau data-data yang pada umumnya dianggap
mewakili fenomena dan dianggap bebas dari prasangka. Ilmu adalah sangat
objektif;tidak ada tempat di dalamnya untuk pengaruh perseorangan,
perasaan senang dan tidak senang.
Metode ilmiah terdiri atas langkah langkah sebagai berikut:
Tindakan dasar | Langkah-langkah |
Menciptakan |
|
Menguji |
|
Menyimpulkan |
|
Metode ilmiah terdiri dari langkah langkah yang dirumuskan dengan baik seperti pada table di atas.
2. Pendekatan secara seni
Dengan manajemen perkantoran secara seni
dimaksudkan pendekatan yang menitikberatkan pada seni manajemen. Seni
menitikberatkan pada kecakapan mencapai hasil yang diinginkan. Seni
manajemen menambah ilmu manajemen, karena seni manajemen menentukan
ketangkasan dan cara yang terbaik untuk menerapkan sumbangan pengetahuan
manajemen. Kecakapan untuk memahami dimana dan bilamana mengambil
tindakan-tindakan tertentu atau untuk menghindarkan suatu tindakan
adalah penting untuk berhasilnya manajemen.
Pertimbangan, pengalaman, pengertian dan
perasaan agaknya adalah penting untuk mengembangkan seni manajemen. Ilmu
meletakkan dasar, tetapi seni manajemenlah yang menyebabkan pencapaian
manajemen.
3. Pendekatan secara Kebiasaan
Ketaatan kepada kebiasaan merupakan ciri
seni pada manajemen perkantoran secara kebiasaan. Manajemen perkantoran
ini mengikuti cara dan metode yang telah dipergunakan pad masa yang
lalu; titik berat adalah pada cara mengerjakan tugas yang bersifat
manajerial dengan cara yang sama seperti cara yang dipergunakan oleh
orang yang lebih dahulu memegang jabatan. Tema yang pokok dinyatakan
sebagai berikut: “Apa yang cukup baik bagi ayah saya adalah cukup baik
bagi saya”. Pengikut manajemen secara kebiasaan jarang menanyakan
mengapa atau menanyakan tujuan kegiatan manajerial khusus. Hanya sedikit
mempersoalkan kegiatan-kegiatan untuk menemukan tekhnik-tekhnik
manajerial yang baru.
4. Pendekatan melalui peninjauan
Jenis manajemen perkantoran ini ditandai
oleh penggunaan peninjauan-peninjauan sebagai media pokok untuk
menyelenggarakan suatu pekerjaan. Manajer secara peninjauan meninjau
bagaimana manajer-manajer yang lain mencapai tujuan mereka dan
menggunakan keterangan ini untuk menetukan arah tindakannya sendiri. Ia
meniru dan berusaha memilih apa yang ia pandang paling baik dari teknik
teknik teman manajernya, kemudian memerapkannya kepada masalah masalah
khususnya sendiri. Sikap manajer secara peninjauan adalah: “Ketahuilah
bagaimana teman lain menyelenggarakan tugas manajerialnyayang sama
dengan yang ada pada Saudara-kemudian pecahkan masalah manajerial
Saudara dengan pendekatan dan metode yang sama”.
Manajemen secara peninjauan membantu
membagi ide-ide dan teknik-teknik manajerial di antara para manajer.
Lain daripada itu hal ini memerlukan sedikit kegiatan. Kebanyakan
manajer ingin membicarakan kegiatan-kegiatan mereka, khususnya
kegiatan-kegiatan di dalam mana mereka berhasil. Demikian pula manajemen
secara peninjauan memberikan sumber sumber keterangan yang dinamis
untuk masalah-masalah manajerial yang berubah, tetapi tidak perlu
memberi bantuan kepada perbaikan teknik-teknik manajerial. Suatu praktek
perkantoran yang baik untuk sebuah kantor mungkin memberikan hasil
hasil yang kurang baik untuk perusahaan yang meniru hal ini, karena
perbedaan dalam tujuan-tujuan, dalam besarnya kantor atau dalam
pegawai-pegawai dari kedua perusahaan tsb.
Lagipula manajemen secara peninjauan
dipergunakan oleh banyak manajer dari kantor kantor kecil, dimana
fasilitas dan waktu mungkin membuat pendekatan pendekatan yang lain
sukar untuk mengikutinya.
5. Pendekatan secara sistematis
Seorang manajer secara sistematis
berusaha menjalankan manajemen sebagian besar dengan system-sistem. Hal
ini dengan sendirinya meliputi rencana-rencana,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, hubungan-hubungan, dan pengawasan
pengawasan yang dipergunakan oleh para manajer dan memberikan
catatan-catatan manajerial yang diperlukan. Perbedaan antara manajemen
secara sistematis dengan manajemen secara kebiasaan dan peninjauan hanya
bersifat gradual, karena biasanya dipergunakan manajemen secara
sistematis dalam tiap jenis manajemen.
Sebagian besar manajemen secara
sistematis bersifat statis, karena manajemen secara sistematis ini
cenderung menentukan atau menstabilisasikan suatu prosedur atau suatu
pendirian tertentu. Manajemen secara sistematis cenderung memelihara
sesuatu seperti yang sudah ada dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan
yang tetap dan kaku untuk menyelenggarakan pekerjaan kantor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar