Selasa, 13 Mei 2014

Pendekatan-Pendakatan Manajemen Perkantoran

Pendekatan-Pendakatan Manajemen Perkantoran

Beberapa pendekatan yang silakukan oleh manajer kantor adalah:
1. Pendekatan secara ilmiah
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah, pengetahuan mana telah dihimpun dan diterima dalam hubungannya dengan penemuan atau pengertian tentang kebenaran. Fakta-fakta yang menyusun bagian pengetahuan ini dinyatakan oleh pernyataan-pernyatan atau data-data yang pada umumnya dianggap mewakili fenomena dan dianggap bebas dari prasangka. Ilmu adalah sangat objektif;tidak ada tempat di dalamnya untuk pengaruh perseorangan, perasaan senang dan tidak senang.
Metode ilmiah terdiri atas langkah langkah sebagai berikut:

Tindakan dasar Langkah-langkah
Menciptakan 
  1. Mengenal masalah
  2. Membuat penyelidikan penyelidikan pendahuluan dan analisis
  3. Merumuskan hipotesis atau pemecahan sementara terhadap masalah


Menguji
  1. Membuat analisis secara seksama dan terperinci
  2. Mengumpulkan data yang cukup
  3. Menggolongkan data yang telah dikumpulkan
  4. Membuat jawaban sementara terhadap masalah



Menyimpulkan
  1. Menguji pemecahan atau jawaban ini
  2. Menyesuaikan dengan hasil-hasil dalam langkah 8
  3. Memberikan jawaban terhadap masalah



Metode ilmiah terdiri dari langkah langkah yang dirumuskan dengan baik seperti pada table di atas.
2. Pendekatan secara seni
Dengan manajemen perkantoran secara seni dimaksudkan pendekatan yang menitikberatkan pada seni manajemen. Seni menitikberatkan pada kecakapan mencapai hasil yang diinginkan. Seni manajemen menambah ilmu manajemen, karena seni manajemen menentukan ketangkasan dan cara yang terbaik untuk menerapkan sumbangan pengetahuan manajemen. Kecakapan untuk memahami dimana dan bilamana mengambil tindakan-tindakan tertentu atau untuk menghindarkan suatu tindakan adalah penting untuk berhasilnya manajemen.
Pertimbangan, pengalaman, pengertian dan perasaan agaknya adalah penting untuk mengembangkan seni manajemen. Ilmu meletakkan dasar, tetapi seni manajemenlah yang menyebabkan pencapaian manajemen.
3. Pendekatan secara Kebiasaan
Ketaatan kepada kebiasaan merupakan ciri seni pada manajemen perkantoran secara kebiasaan. Manajemen perkantoran ini mengikuti cara dan metode yang telah dipergunakan pad masa yang lalu; titik berat adalah pada cara mengerjakan tugas yang bersifat manajerial dengan cara yang sama seperti cara yang dipergunakan oleh orang yang lebih dahulu memegang jabatan. Tema yang pokok dinyatakan sebagai berikut: “Apa yang cukup baik bagi ayah saya adalah cukup baik bagi saya”. Pengikut manajemen secara kebiasaan jarang menanyakan mengapa atau menanyakan tujuan kegiatan manajerial khusus. Hanya sedikit mempersoalkan kegiatan-kegiatan untuk menemukan tekhnik-tekhnik manajerial yang baru.
4. Pendekatan melalui peninjauan
Jenis manajemen perkantoran ini ditandai oleh penggunaan peninjauan-peninjauan sebagai media pokok untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan. Manajer secara peninjauan meninjau bagaimana manajer-manajer yang lain mencapai tujuan mereka dan menggunakan keterangan ini untuk menetukan  arah tindakannya sendiri. Ia meniru dan berusaha memilih apa yang ia pandang paling baik dari teknik teknik teman manajernya, kemudian memerapkannya kepada masalah masalah khususnya sendiri. Sikap manajer secara peninjauan adalah: “Ketahuilah bagaimana teman lain menyelenggarakan tugas manajerialnyayang sama dengan yang ada pada Saudara-kemudian pecahkan masalah manajerial Saudara dengan pendekatan dan metode yang sama”.
Manajemen secara peninjauan membantu membagi ide-ide dan teknik-teknik manajerial di antara para manajer. Lain daripada itu hal ini memerlukan sedikit kegiatan. Kebanyakan manajer ingin membicarakan kegiatan-kegiatan mereka, khususnya kegiatan-kegiatan di dalam mana mereka berhasil. Demikian pula manajemen secara peninjauan memberikan sumber sumber keterangan yang dinamis untuk masalah-masalah manajerial yang berubah, tetapi tidak perlu memberi bantuan kepada perbaikan teknik-teknik manajerial. Suatu praktek perkantoran yang baik untuk sebuah kantor mungkin memberikan hasil hasil yang kurang baik untuk perusahaan yang meniru hal ini, karena perbedaan dalam tujuan-tujuan, dalam besarnya kantor atau dalam pegawai-pegawai dari kedua perusahaan tsb.
Lagipula manajemen secara peninjauan dipergunakan oleh banyak manajer dari kantor kantor kecil, dimana fasilitas dan waktu mungkin membuat pendekatan pendekatan yang lain sukar untuk mengikutinya.
5. Pendekatan secara sistematis
Seorang manajer secara sistematis berusaha menjalankan manajemen sebagian besar dengan system-sistem. Hal ini dengan sendirinya meliputi rencana-rencana, kebijaksanaan-kebijaksanaan, hubungan-hubungan, dan pengawasan pengawasan yang dipergunakan oleh para manajer dan memberikan catatan-catatan manajerial yang diperlukan. Perbedaan antara manajemen secara sistematis dengan manajemen secara kebiasaan dan peninjauan hanya bersifat gradual, karena biasanya dipergunakan manajemen secara sistematis dalam tiap jenis manajemen.
Sebagian besar manajemen secara sistematis bersifat statis, karena manajemen secara sistematis ini cenderung menentukan atau menstabilisasikan suatu prosedur atau suatu pendirian tertentu. Manajemen secara sistematis cenderung memelihara sesuatu seperti yang sudah ada dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang tetap dan kaku untuk menyelenggarakan pekerjaan kantor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar